Kamis, 19 April 2018

TKI Asal Sumbawa Meninggal Saat Proses Exit di Tarhil Shumaysi



Jeddah - Rusmiyati Sabram (28) Pekerja Migran Indonesia (TKI) di kota Jeddah Saudi Arabia, asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, meninggal saat sedang proses exit di Kantor Pusat Tahanan Imigrasi (Tarhil Shumaysi) pada Kamis (19/04/2018) siang waktu setempat.

Sebelumnya, pada hari Rabu (18/04/2018) POSPERTKI (Posko Perjuangan TKI) di Saudi Arabia, menerima pengaduan dari rekan satu rumah almarhumah Rusmiyati yang meminta bantuan pendampingan agar dapat memproses kepulangan Rusmiyati.

Rekan atau teman Rusmiyati menceritakan, bahwa kondisi Rusmiyati sejak 3 hari sangat memprihatinkan karena menderita stroke dan pendarahan.

Setelah menerima pengaduan tersebut, POSPERTKI selaku organisasi sayap PDI Perjuangan langsung mendatangi kediaman Rusmiyati Sabram. Ramida Muhammad selaku Ketua POSPERTKI Saudi Arabia didampingi dua anggotanya, mejenguk langsung Rusmiyati Sabram dengan keadaanya yang memprihatinkan hanya bisa terbaring tidur tanpa bisa berbicara.

Tanpa harus menunggu waktu lama, POSPERTKI langsung berkoordinasi dengan yaitu Ainur Rifqie Madanie pejabat Konsuler 3 KJRI Jeddah.

Dengan kondisi Rusmiyati Sabram yang memprihatinkan, KJRI Jeddah langsung bertindak cepat dan memutuskan untuk memproses exit kepulangan di Tarhil Shumaysi pada Kamis (19/04/2018).

Ramida Muhammad yang juga merupakan Wakil Ketua DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia, menjelaskan bahwa Rusmiyati sebelumnya berstatus sebagai TKI, dan setelah itu melarikan diri dari majikannya dan bekerja berganti ganti majikan dengan status overstayer. Almarhumah sebelumnya sudah pernah proses exit kepulangan pada amnesti tahun 2017 sewaktu masih sehat, tetapi saat exit terbit yang bersangkutan membatalkan untuk pulang hingga masa berlaku exitnya berakhir.

Pada Rabu pagi, saya bersama Rusmiyati dengan menggunakan kursi roda berangkat menuju Tarhil Shumaysi (Pusat Tahanan Imigrasi Saudi Arabia) bersama dua lokal staf KJRI Jeddah untuk proses sidik jari exit kepulangan Rusmiyati. Saat sedang proses administrasi berlangsung, kondisi Rusmiyati mulai menurun. Dan pada saat untuk disidik jari oleh pihak imigrasi Tarhil Shumaysi, Rusmiyati telah menghembuskan nafas terakhirnya,” jelas Ramida.

Kami POSPERTKI sangat mengapresiasi langkah cepat KJRI Jeddah khususnya Pak Ainur Rifqie yang cepat mengambil tindakan dan keputusan. Tapi takdir dan ajal berkata lain, Rusmiyati meninggal saat sedang untuk diproses. Jenazah almarhumah saat ini sudah berada di RS. Al Nor kota Makkah untuk diotopsi,” lanjutnya

Ketua POSPERTKI Saudi Arabia ini pun mengungkapkan, bahwa POSPERTKI sudah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga almarhumah di Nusa Tenggara Barat (NTB). Keluarga almarhumah sedang bermusyawarah, karena ada keinginan agar jenazah dipulangkan ke Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar