Sabtu, 09 Juni 2018

Pekerja Migran Indonesia di Saudi Deklarasi Dukung Jokowi Dua Periode


Jeddah - Pada hari Jum’at (08/06/2018), Pekerja Migran Indonesia di Saudi Arabia menyatakan siap sukseskan dan menangkan Presiden Joko Widodo dua periode. Hal tersebut dinyatakan dalam acara buka puasa bersama dan reuni yang digelar oleh JAPER JOKOWI PRO PMI (Jaringan Persaudaraan Joko Widodo Pro Pekerja Migran Indonesia) di Restoran Wong Solo kota Jeddah.

Selain ratusan Pekerja Migran Indonesia Saudi Arabia khususnya kota Jeddah, turut hadir utusan dari Jakarta yaitu Ayub Basalamah selaku Ketua Pembina dan Syamsul Alam Syah selaku Ketua Bidang Humas DPP JAPER PRO JOKOWI.

Tak sampai disitu saja, beberapa perwakilan partai politik dan organisasi masyarakat di Saudi Arabia turut hadir diantaranya PDI Perjuangan, PKB, Nahldatul Ulama, POSPERTKI (Posko Perjuangan TKI), SBMI, Tim Kondo, PROJO, BMI-SA, Liputan BMI, PSHT, dan Radio Saudi Indonesia.


Antusias dan semangat PMI terlihat dalam acara tersebut yang tak hentinya menyuarakan yel – yel “Jokowi Dua Periode”. Apalagi disaat Imam Sonhaji selaku Ketua JAPER JOKOWI PRO PMI Saudi Arabia, membakar semangat para hadirin saat memberikan sambutannya.

Ramida Muhammad yang merupakan Ketua POSPERTKI (Posko Perjuangan TKI) dan juga Wakil Ketua DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia, menyatakan dalam sambutannya bahwa banyak perubahan positif baik dalam hal pelayanan maupun perlindungan dimasa Pemerintahan Presiden Joko Widodo.


Untuk itu kita bersama Pekerja Migran Indonesia di Saudi Arabia bertekad mensukseskan dan memenangkan Presiden Jokowi di Pemilu 2019,” sambung Ramida Muhammad yang juga merupakan Pembina JAPER JOKOWI PRO PMI Saudi Arabia.

Pernyataan lantang pun datang dari KH Ahmad Fuad selaku Ketua PCI Nahdlatul Ulama Saudi Arabia. KH Ahmad Fuad yang juga merupakan sesepuh WNI di Saudi Arabia mengatakan, bahwa hanya Presiden Joko Widodo yang paling dekat dengan Nahdlatul Ulama. Dan Nahdlatul Ulama akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi pihak – pihak yang melecehkan dan menebarkan fitnah terhadap Presiden Joko Widodo.


Sudah berapa Presiden Indonesia berganti, dan hanya Presiden Joko Widodo yang berani menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional dan beliau juga sangat dekat dengan para ulama. Untuk itu, warga Nahdiyin di Saudi Arabia dihimbau agar mendukung Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2019,” lanjut KH. Ir. Ahmad Fuad.

Ayub Basalamah selaku Ketua Pembina DPP JAPER JOKOWI PRO PMI dalam sambutannya, mengaku kagum atas antusias PMI (Pekerja Migran Indonesia) di Saudi Arabia yang bersemangat akan mensukseskan Presiden Joko Widodo untuk dua periode.

Melalui wadah JAPER JOKOWI PRO PMI, kita sukseskan Presiden Jokowi dua periode,” sambungnya.

Ayub Basalamah pun menjelaskan, bahwa JAPER JOKOWI PRO PMI sudah terbentuk sejak Pemilu 2014. Pada pemilu 2014 saat itu bernama JOKOWI PRO TKI, dan saat ini diubah menjadi JOKOWI PRO PMI. Selain Saudi Arabia, JAPER JOKOWI PRO PMI juga sudah terbentuk dibeberapa negara lainnya dan akan terus dibentuk di negara – negara penempatan PMI lainnya,” ungkapnya.

Hanya di era Presiden Joko Widodo, Undang – Undang nomor 18 tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia berhasil disahkan. Serta Presiden Joko Widodo akan terus meningkatkan dan memperbaiki pelayanan dan perlindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia,” tegas Ayub Basalamah yang juga merupakan Ketua Umum APJATI.


Acara ini pun diakhiri dengan penyerahan SK kepengurusan dan buka puasa bersama.

Dalam pertemuan tertutup di ruang VIP Restoran Wong Solo kota Jeddah dengan pengurus JAPER JOKOWI PRO PMI Saudi Arabia dan tokoh – tokoh masyarakat usai acara buka puasa bersama. Ayub Basalamah selaku Ketua Pembina DPP JAPER JOKOWI PRO PMI Saudi Arabia, menerima laporan dan keluhan adanya diskriminatif terhadap calon pemilih khususnya WNI yang berstatus overstayer dan lainnya.

Seharusnya KPU RI dan PPLN (Panitia Pemilu Luar Negeri) Perwakilan RI Saudi Arabia memaksimalkan peran dan fungsinya dengan menyesuaikan situasi dan kondisi dilapangan. Jangan sampai hak WNI di Saudi Arabia khususnya PMI baik itu yang berstatus legal maupun overstayer dikebiri,” ujar Ayub.

Selaku Ketua Pembina DPP JAPER JOKOWI PRO PMI, Ayub Basalamah berjanji akan melaporkan hal ini ke Joslin Nasution selaku Ketua Umum DPP JAPER JOKOWI PRO PMI dan jajarannya untuk diperjuangkan ke KPU RI.

Dalam wawancaranya, Imam Sonhaji mengungkapkan bahwa acara ini undangannya terbatas. Hal ini dikarenakan menyesuaikan kapasitas tempatnya. Bila diundang secara terbuka, Imam Sonhaji yang biasa disapa Bejo mengungkapkan bisa mencapai ribuan PMI yang akan hadir.

Ketua DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia Sharief Rachmat, saat dimintai keterangan hanya memberikan salam metal (salam 3 jari) dengan senyum sumringah.

Undangan yang kita sebar hanya 100, tetapi yang hadir melampaui kapasitas hingga ada yang berdiri dan juga terlihat dari daftar hadir. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada DPP JAPER JOKOWI PRO PMI, khususnya Bapak Ayub Basalamah selaku Ketua Pembina yang sudah mendukung dan membantu penuh acara ini,” tutup Imam Sonhaji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar