Sharief Rachmat bersama Zuhairi Misrawi Jubir TKN Koalisi Indonesia Kerja |
Jeddah - Pada tahun 2015 dan 2016, Pemerintahan
Presiden Joko Widodo melalui lintas Kementerian terkait mengadakan program
repatriasi WNI atau TKI bermasalah di Luar Negeri. Program repatriasi yaitu
memfasilitasi pemulangan WNI atau TKI yang bermasalah dan yang berstatus
overstayer atau un-documented.
Program repatriasi tersebut merupakan realisasi janji
kampanye Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Pemilu 2014.
Melalui program tersebut, Pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Kementerian
terkait berhasil memfasilitasi pemulangan 181 ribu lebih WNI atau TKI
bermasalah dan overstayer atau un-documented,” ujar Sharief Rachmat Ketua TKLN
(Tim Kampanye Luar Negeri) Joko Widodo KH Ma’ruf Amin Negara Saudi Arabia pada Selasa (12/02/2019).
Sharief yang sudah 34 tahun tinggal di Saudi Arabia
melanjutkan, bahwa berkat program repatriasi yang dilaksanakan Pemerintahan
Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 dan 2016 tersebut, tidak ada lagi WNI atau
TKI bermasalah atau overstayer yang terlantar di kolong jembatan dan lapangan
matar gadim kota Jeddah.
Jadi kita patut aspresiasi dan berterima kasih kepada
Presiden Joko Widodo, Puan Maharani Menteri Koordinator PMK, Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri, Hanif Dhakiri Menteri Tenaga Kerja RI, Nusron Wahid Kepala
BNP2TKI, Yasonna Laoly Menteri Hukum & HAM, Khofifah Parawansa Menteri
Sosial kala itu, Luqman Hakim Menteri Agama, dan jajaran Kementerian terkait
termasuk KBRI serta KJRI karena sudah merealisasikan dan mendengarkan aspirasi
TKI atau WNI di luar negeri.
Mereka para WNI atau TKI tersebut dilayani secara
manusiawi layaknya pahlawan, selain itu seperti tahun 2015 para WNI atau TKI
bermasalah dan overstayer diberikan fasilitas hotel sebelum diberangkatkan ke
tanah air. Kalaupun ada catatan itu betul, karena setiap program pasti ada
catatan dan tidak bisa 100% sempurna,” sambungnya.
Jadi kalau pasangan Prabowo – Sandi baru wacana dan
berharap, tetapi Presiden Joko Widodo sudah melaksanakan. Selain baru cuman
wacana dan berharap, pasangan nomor urut 02 tersebut menjiplak program dari
pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin.
Selain itu Sharief yang merupakan Pembina organisasi
POSPERTKI (Posko Perjuangan TKI) Saudi Arabia menilai, pernyataan Rahayu
Saraswati jubir BPN Prabowo – Sandi pada Senin (11/02/2019) memperlihatkan
ketidakpahaman sikon dan persoalan Pekerja Migran Indonesia atau Warga Negara
Indonesia di luar negeri sekaligus tidak update.
Memulangkan TKI bermasalah dan overstayer tidak
semudah membalikkan tangan, karena dalam hal ini pastinya akan terbentur dengan
peraturan di Negara penempatan masing – masing.
Jadi bukan masalah anggarannya yang ditingkatkan,
melainkan tembus dulu peraturan di Negara penempatan masing – masing. Buat apa
anggaran di tingkatkan tetapi tidak bisa menembus peraturan Negara penempatan.
Yang ada anggaran tersebut bocor kemana – mana,” jelas Sharief.
Disisi lain, penciptaan lapangan pekerjaan di dalam
negeri sudah dilakukan oleh Pemerintah Presiden Joko Widodo. Tetapi
persoalannya bukan disitu, melainkan pelatihan purna TKI yang harus ditingkat
seperti yang sedang digerakkan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo agar
peluang kerja tersebut dikuasai dan dimanfaatkan langsung oleh PMI (Pekerja Migran Indonesia).
Sejak dihentikannya penempatan TKI ke luar negeri
Negara – Negara timur tengah sektor domestik, jumlah TKI bermasalah di luar
negeri berkurang. Melainkan yang ada saat ini, pemerintah Presiden Joko Widodo
menuntaskan kasus – kasus TKI yang tidak terselesaikan di era sebelumnya.
Hanya di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo lah
pelayanan yang manusiawi dan perlindungan terhadap TKI dirasakan. Dan soal WNI
bekerja di luar negeri adalah Hak Warga Negara yang dilindungi Undang – Undang.
Tugas pemerintah melayani dan melindungi secara optimal.
Kita jangan lupa sejarah, di era pemerintahan siapakah
kala WNI atau TKI bermasalah terlantar di kolong jembatan Kandara kota Jeddah,
terlantar di matar gadim kota Jeddah, dan hingga kerusuhan berujung pembakaran
di KJRI Jeddah. Mari kita bandingkan
Sharief pun mengungkapkan, selain peluang untuk melanjutkan
program repatriasi (pemulangan gratis), bila Presiden Joko Widodo kembali terpilih akan ada program
kejutan yang selama ini dinantikan oleh para TKI atau WNI di luar negeri
beserta keluarganya.
Akan disampaikan bila sudah waktunya, kalau
disampaikan sekarang yang ada dijiplak lagi,” tutup politisi PDI Perjuangan
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar