Hari Jum’at (14/09/2018) merupakan hari libur kerja di
Saudi Arabia. Tapi hal itu tak berlaku bagi kedua lokal staf KJRI Jeddah yaitu
Zainullah dan Kurniawan, demi melayani serta membantu WNI di Saudi Arabia
khususnya wilayah Jeddah dan sekitarnya.
Setelah sholat Jum’at, POSPERTKI (Posko Perjuangan
TKI) organisasi sayap PDI Perjuangan di Saudi Arabia menerima pengaduan adanya
salah satu WNI overstayer yang meninggal dunia di kota Jeddah.
Ramida Muhammad selaku Ketua POSPERTKI Saudi Arabia usai
berkoordinasi dengan KJRI Jeddah, beliau bersama anggotanya mendatangi kediaman
almarhumah. Tak lama kemudian, kedua lokal staf KJRI Jeddah juga mendatangi kediaman
almarhumah.
Sebagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP), kedua
lokal staf KJRI Jeddah memberitahukan atau melapor ke aparat kepolisian
setempat. Usai memberitahukan atau melapor, aparat kepolisian setempat tidak
dapat menindaklanjuti karena identitas almarhumah tidak jelas.
Untuk memperlancara proses evakuasi dan penguburan,
muncul saran agar menggunakan SPLP (Surat Pengganti Laksana Paspor) atau Paspor
milik orang lain. Tapi hal itu ditolak oleh Ramida Muhammad selaku Ketua
POSPERTKI yang juga merupakan Wakil Ketua DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia.
Dengan penuh kesabaran dan selidik punya selidik, KJRI
Jeddah dan POSPERTKI mendapatkan identitas asli almarhumah dari video rekaman
dari handphone rekannya. Isi video dari rekaman tersebut, almarhumah menyebut
nama aslinya bernama Rokayyah Binti Tawi asal Mojokerto.
Dengan adanya rekaman video tersebut, KJRI Jeddah
langsung menerbitkan SPLP sebagai identitas dan POSPERTKI menghubungi keluarga
almarhumah di Indonesia.
Tepat pukul 10 malam pada hari Jum’at (14/09/2018) setelah
diketahui identitasnya, aparat kepolisian setempat bersama KJRI Jeddah dan
POSPERTKI melakukan evakuasi jenasah almarhumah ke rumah sakit hingga selanjutnya
proses penguburan.
Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran buat
kita semua khususnya WNI di Saudi Arabia. Serta kita mendo’akan agar amal baik
almarhumah diterima di sisi Allah SWT dan diampuni segala kesalahannya,” ujar
Ramida Muhammad selaku Ketua POSPERTKI Saudi Arabia.